Selasa, 01 September 2009

Eksplorasi Seni di Bangkinang







Oleh: Rio Dwi Seprianto, S.Sn
(Pelaku dan Pengamat Seni)
 

Sejauh ini bisa dilihat sebarapa besar perhatian pemerintah daerah terhadap kapasitas dan eksplorasi seni di daerah Kampar tepatnya kota Bangkinang. hal ini memicu minoritas seniman setempat yang tunggang langgang mencari jati diri untuk bisa muncul ke permukaan, meskipun berbagai cara yang dianggap benar, namun dimata pemerintah setempat tetap dianggap pendistorsian hukum yang mengandung makna penyimpangan. banyak karya-karya seni lukis, patung maupun grafis yang dihasilkan, namun respon yang diterima tidak sebanding dengan harapan seniman yang bertolak belakang dengan rezim pemerintah dan masyarakat yang fanatik dengan agama dan dasar hukum yang masih abu-abu. Seniman yang memiliki ruang imaginasi yang tak terbendung oleh kebekuan zaman, mulai pincang dalam menyikapi perkembangan seni rupa di kabupaten Kampar khususnya seni lukis saat ini.
Bangkinang-kampar yang peka terhadap religinya mengesampingkan seni sebagai lahan yang terasing. monumental atau seni patung yang mulai dibangun dimentahkan oleh masyarakat sebagai dampak propaganda yang dianggap sebagai oposisi kaum adat.


2 komentar:

  1. Tetap semangat utk trs berkreasi...
    Memang betul hasil karya seni saat ini belum mendapatkan perhatian dari Pemda se-tempat, untuk itu mari kita bersama2 berhimpun dalam suatu wadah komunitas seniman khususnya di BANGKINANG-KAB.KAMPAR.

    Wsslm...

    Faidar
    Pecinta Seni
    Prnh bergaul dengan seniman jalanan Jogjakarta

    BalasHapus
  2. terimakasih atas perhatiannya ....
    salam kenal M. Syari faidar ...
    may i know where do you live in kampar ??

    BalasHapus